Sabtu, 01 Desember 2012

Mitos dalam perawatan bayi

Dalam merawat bayi, banyak terdapat mitos yang beredar di masyarakat, baik yang datang dari orangtua, tetangga atau siapapun yang justru tidak benar bahkan bisa dikatakan menyesatkan. Menyesatkan karena beberapa mitos tersebut justru ketika diikuti atau dilakukan tidak ada manfaatnya sama sekali bahkan bisa membahayakan bayi kita. Dari yang seharusnya dilakukan, tapi berdasarkan mitos hal tersebut dilarang. Atau sebaliknya, ada yang sebenarnya tidak boleh dilakukan, sementara menurut mitos hal tersebut harus dilakukan.

Sebagai orangtua tentu kita berharap yang terbaik bagi buah hati kita. Untuk itu kita harus mengetahui mitos mana yang justru salah dan harus dihindari agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.

Berikut beberapa mitos salah yang beredar di masyarakat:

1. Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan kaos tangan dan kaos kaki
Selain untuk dipakai pada saat udara dingin atau menghindari bayi terluka dari benda di sekitarnya, sebaiknya kaos tangan dan kaos kaki bayi jangan dipakaikan. Kaos tangan dan kaos kaki pada bayi dapat menghambat perkembangan indra perabaan bayi.

2. Sebelum berusia 40 hari, kuku bayi tidak boleh dipotong.
Hal ini sangatlah tidak benar. Justru dengan membiarkan kuku bayi panjang bisa berakibat fatal. Kuku bisa melukai wajah bayi karena kebiasaan bayi menggaruk-garuk wajahnya. apalagi jika kuku tersebut melukai kornea mata maka akan sulit disembuhkan dan bisa mengakibatkan cacat pada bayi.

3. Sebelum berusia 40 hari, bayi dilarang dibawa ke luar rumah
Sebenarnya, bayi bisa dibawa ke luar rumah asalkan dipertimbangkan tempat yang akan dikunjungi. Tempat yang banyak dikunjungi orang, Misalnya: pasar, mall dan sebagainya, diyakini terdapat banyak kuman penyakit. Oleh sebab itu janganlah membawa bayi ke mall, atau tempat keramaian lainnya sebelum usia 1 tahun, karena bayi pada usia tersebut masih rentan terhadap kuman, apalagi yang masih berusia di bawah 40 hari.

4. Sebelum berusia 40 hari, bayi dilarang dimandikan pada sore hari.
Memandikan bayi sebelum 40 hari bukan masalah. Bayi yang lahir setelah 6 jam sudah boleh bahkan harus dimandikan. Jika ada pendapat bayi yang dimandikan sore hari akan mengalami masuk angin bisa saja diterima, tetapi waktu mandi bayi bisa diatur. Pagi hari bayi yang baru lahir atau bulan-bulan pertama bisa dimandikan antara jam 8 sampai jam 9 sedangkan pada sore hari bisa dilihat sesuai dengan keadaan cuaca. Sebaiknya bayi dimandikan dua kali dalam sehari.

5 Bayi dilarang untuk dimandikan jika tali pusatnya belum putus
Pendapat ini tidaklah benar. Bayi sebenarnya sudah harus dimandikan setelah 6 jam dari waktu kelahirannya, bayi harus selalu bersih dan selalu dimandikan secara rutin dua kali sehari. Setelah bayi dimandikan maka tali pusatnya harus segera dibersihkan dikeringkan dan diberi antiseptik seperti povidon iodin.

6. Takut mencuci rambut bayi yang masih kecil setiap mandi
Mencuci rambut bayi setiap mandi selalu dianjurkan apalagi jika bayi banyak mengeluarkan keringat atau bayi yang cukup aktif. Sebaiknya bayi selalu dibiasakan mencuci rambutnya dengan sampo agar menjadi kebiasaan, tetapi perlu diingat pergunakan sampo yang memang diperuntukkan untuk bayi. Jika bayi sudah besar nanti dan tidak terbiasa memakai sampo saat kecil maka pada suatu saat akan sulit diajak keramas. Ketakutan akan mitos yang sering mereka dengar bahwa bayi yang sering dicuci rambutnya akan mudah masuk angin bisa diatasi dengan memandikan bayi ditempat hangat dan di dalam ruangan tertutup, tentunya dalam kondisi bayi yang sehat.

7. Memberi makan pisang dan campuran nasi supaya bayi tidak lapar.
Sebenarnya bayi baru bisa memakan makanan padat setelah usia bayi menginjak 6 (enam) bulan. Sebelum usia tersebut, bayi belum mempunyai enzim yang mampu mencerna karbohidrat kompleks dan serat tumbuhan yang begitu tinggi. Sehingga, jika dipaksakan diberi makan pisang atau campuran nasi, bisa mengakibatkan bayi mengalami sembelit.

8. Memakai gurita agar perut bayi tidak kembung
Gurita sama sekali tidak ada hubungannya dengan perut kembung. Sebaliknya, pemakaian gurita pada bayi bisa mengakibatkan bayi tidak leluasa bernapas. Selain itu, dengan kondisi dinding perut bayi yang masih lemah dan organ-oragan tubuh bayi yang belum sesuai dengan rongga perut dan rongga dada, pemakaian gurita pada bayi bisa mengakibatkan organ dalam tubuh bayi akan kekurangan ruangan. Oleh karena itu, sebaiknya jangan menggunakan gurita agar organ-organ tubuh bayi bebas berkembang.

9. Pusar ditindih dengan koin agar tidak bodong
Ketika pusar bayi ukurannya terlalu basar, maka tidak ada manfaatnya ditindih dengan koin. Justru dapat menimbulkan infeksi, karena jika tali pusat belum putus, kuman dari koin dapat langsung masuk ke tubuh bayi melalui tali pusat. Ini dapat berakibat fatal bayi dapat menderita sepsis, beredarnya kuman di seluruh tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kematian.

10. Bayi dibedong supaya kaki tidak pengkor (kaki X atau kaki O)
Kaki berbentuk seperti huruf “0” atau “X” terjadi karena adanya gangguan pada kelenjar parathyroid, yaitu kelenjar yang berfungsi untuk mengatur kadar penyerapan kalsium serta pembentukan tulang. Jadi tidak ada kaitanya dengan dibedong.
Membedong bayi bisa mengakibatkan peredaran darah bayi terganggu dan jantung akan bekerja lebih berat, sehingga bayi bisa menderita penyakit pernapasan. Selain itu, membedong bisa menghambat motorik bayi, karena tangan dan kaki bayi tidak leluasa bergerak.

Sebenarnya membedong bayi boleh dilakukan, tetapi hanya pada saat bayi selesai mandi, itupun jika udara sangat dingin, dan membedongnyapun harus dalam keadaan longgar/tidak ketat.

11. ASI pertama harus dibuang dulu baru bisa diberi ke bayi
Hal ini merupakan pendapat yang salah. ASI tidak pernah basi selama masih dalam payudara ibu. ASI pada tetesan pertama, berwarna kekuningan, kental seolah-olah seperti cairan kurang segar, merupakan kolustrum yang kandungan antibodinya sangat tinggi yang baik untuk tubuh bayi. Adanya pemikiran bahwa ASI yang keruh dan encer sebagai susu yang mutunya tidak baik, padahal warna dan kejernihan susu tidak bisa menandakan bahwa ASI tersebut jelek. Sudah banyak fakta ilmiah yang membuktikan bahwa ASI adalah minuman terbaik untuk bayi, tidak ada satupun susu formula yang mampu menyaingi nutrisinya.

12. Ibu yang baru melahirkan diharuskan memakan ayam arak dan meminum jamu-jamuan agar badan tetap hangat dan ASI nya banyak
Ayam Arak dan Jamu-jamuan sebenarnya sangat berbahaya bagi bayi, karena berpengaruh pada kandungan nutrien pada ASI dan dapat menyebabkan bayi menjadi kuning (ikterus atau hiperbilirubinemia). Bayi yang mengalami kadar kuning tinggi akan berbahaya pada mata dan kulit serta dikhawatirkan mengganggu sel-sel otak.

13. Kepala bayi diberi pupur agar tidak mudah pilek
Biasanya bayi menjadi pilek karena tertular dari orang dewasa yang ada disekitarnya. Jadi pupur tidak ada hubungan dengan pilek. Pupur sebenarnya merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, sehingga jika ditaruh di kepala bisa berbahaya bagi bayi.

14. Menarik pucuk hidung bayi supaya mancung. Menarik pucuk hidung dan bentuk hidung tidak ada hubungannya sama sekali Mancung atau peseknya seseorang dipengaruhi oleh bentuk tulang hidung. Bentuk tulang hidung merupakan bawaan. Bagaimanapun caranya, menarik pucuk hidung tidak akan menambah mancungnya hidung. Jadi, tidak ada pengaruhnya menarik pucuk hidung dengan hidung mancung.
diposkan oleh: Admin
artikel Mitos dalam perawatan bayi dibuat pada jam: 23.38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar untuk Mitos dalam perawatan bayi