Minggu, 16 Desember 2012

Membangun Kamar Mandi yang Nyaman

Ketika membangun atau mendesain kamar mandi, hal paling penting yang harus diperhatikan adalah jaminan atas privasi pengguna kamar mandi. Namun, adakalanya untuk menjaga privasi itulah terkadang kita lupa memperhatikan aspek kesehatan. Kamar mandi dibuat tertutup sehingga cahaya alami tidak bisa masuk, bahkan sirkulasi udarapun tidak ada. Akibatnya tentu kamar mandi akan lembab dan pengap. Sebenarnya, kamar mandi tidak harus dibuat tertutup, bisa saja kita pasang jendela dengan kaca buram (misalnya jenis sandblast dan kaca es). Dengan cara seperti ini, cahaya bisa tetap masuk dan privasi pun tak terganggu. Sementara untuk sirkulasi udara kita bisa buat ventilasi di atas kaca jendela (misalnya dengan menyediakan lubang kecil selebar 5 cm tepat di bawah plafon).

Permasalahan lain muncul ketika tidak memungkinkannya kita untuk memasang jendela dan ventilasi. Hal itu bisa diatasi dengan penggunaan exhaust fan sebagai penyedot udara pengap di kamar mandi.

Selain masalah privasi, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun atau mendesain kamar mandi, antara lain:

- Kesehatan
Kesehatan kamar mandi sangat penting untuk diperhatikan. Selain sirkulasi cahaya dan udara sebagaimana tersebut di atas, kebersihan kamar mandi juga harus kita jaga. Untuk itu, dalam pemilihan bahan atau material, terutama lantai dan dinding usahakan terbuat dari bahan kedap air. Dengan demikian, kamar mandi akan dapat dengan mudah dibersihkan.

- Kenyamanan
Untuk menciptakan kamar mandi yang nyaman, dalam pemilihan warna, usahakan menggunakan warna-warna cerah. Apabila kamar mandi menggunakan warna gelap, kotoran yang melekat tidak tampak. Hal inilah yang akan membuat keadaan kamar mandi tidak sehat dan tidak nyaman.

- Keamanan
Untuk menjaga keamanan kamar mandi, lantai maupun bak air harus menggunakan material yang tidak licin. Semua material yang ada didalam kamar mandi, harus berkualitas dan kokoh, termasuk baik pemasangannya. Misalnya : pemasangan wastafel atau rak bahkan cermin harus benar dan kokoh agar aman.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, kamar mandi yang akan dibangun atau didesain, nantinya dapat memenuhi kebutuhan, serta mendukung penampilan kamar mandi menjadi lebih nyaman untuk digunakan dan bersuasana menarik dengan segala bentuk dan atributnya.
diposkan oleh: Admin
artikel Membangun Kamar Mandi yang Nyaman dibuat pada jam: 00.18

Rabu, 12 Desember 2012

Penataan Ruang Tamu

Ruang tamu merupakan tempat berinteraksi antara kita dengan orang selain anggota keluarga yang ada di rumah, misalnya tetangga, rekan kerja, teman sekolah dan lainnya. Kesan indah dan perasaan nyaman perlu dihadirkan agar suasana interaksi berlangsung menyenangkan. Untuk itulah diperlukan penataan yang baik agar ruang tamu tersebut menjadi nyaman.

Beberapa hal penting harus diperhatikan dalam menata ruang tamu, antara lain:

- Hal Pertama yang harus diperhatikan adalah kebersihan, baik kebersihan ruangan maupun perabot atau aksesoris ruangan. Kebersihan elemen ruangan, furniture, hingga pada karpet pun harus diperhatkan. Kebersihan akan setiap barang-barang yang ada pada ruang tamu harus juga selalu anda perhatikan.

- Selanjutnya, pemilihan warna yang serasi antara dinding, furnitur juga aksesoris lain yang ditempatkan di ruang tamu. Pemilihan warna yang salah membuat warna menjadi tabrakan dan akibatnya dapat mengubah suasana pada ruang yang satu ini. Dengan penataan ruang tamu yang baik, maka akan tercipta suasana nyaman bagi pengunjung yang datang ke rumah.

- Untuk menambah keindahan ruang tamu bisa ditempatkan bingkai lukisan atau foto pada dinding, Atau juga dengan menempatkan pot bunga baik alami maupun buatan di sudut ruangan atau di atas meja tamu (pot bunga kecil). Keberadaan bunga atau tanaman hias (khususnya yang alami), selain untuk mempercantik ruangan juga dapat menambah kesegaran ruangan.

- Terakhir, dalam pemilihan dan penempatan furnitur atau aksesoris ruangan, semuanya harus memperhatikan luas ruang tamu yang ada. Jangan sampai dengan ruang tamu yang kecil, kita tempatkan furniture atau aksesoris yang memakan banyak tempat. Sehingga bukannya kenyamanan, justru sebaliknya, ruang tamu akan terkesan penuh sesak.
diposkan oleh: Admin
artikel Penataan Ruang Tamu dibuat pada jam: 00.00

Selasa, 11 Desember 2012

Desain Ruang Makan yang Nyaman

Selain ruang keluarga, ruang makan juga merupakan tempat berkumpulnya keluarga. Suasana akrab antar sesama anggota keluarga akan tercipta apabila ruang makan tersebut memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi siapa saja yang berada di dalamnya. Berikut ini beberapa tips menciptakan ruang makan yang nyaman:

1. Sebelum mendekor atau mendesain ruang makan, terlebih dahulu bersihkan ruang makan dari barang-barang yang sudah tidak lagi digunakan. Hal ini agar banyak ruang tersisa untuk menempatkan perabot, furnitur ataupun aksesoris yang kita inginkan.Selain itu keberadaan barang-barang tersebut hanya akan menambah sesak ruangan, apalagi jika ruang makan yang dimiliki tidaklah terlalu besar.

2. Tentukan tema apa yang akan digunakan untuk dapat menggambarkan ruang makan sesuai keinginan. Buatlah agar aksesoris/hiasan yang satu dengan aksesoris /hiasan yang lain dapat saling melengkapi agar nampak kontras namun enak dilihat.

3. Perhatikan pemilihan dan penempatan furnitur dan aksesoris lainnya agar sesuai dengan luas ruangan yang ada. Hal ini sangatlah penting agar ruang makan tidak terasa sempit.

4. Pilihlah warna yang menarik. Teknik permainan pada warna untuk membuat ruang makan yang lama menjadi lebih terang. Jika ruang makan berdekatan dengan dapur, gunakanlah warna yang sama antara ruang makan dengan ruang dapur, Selanjutnya, untuk elemen ruangan yang lainnya, buatlah agar nampak serasi dengan tema ruangan yang telah ditentukan. Selain warna dinding, gunakanlah ubin/lantai yang berbeda dengan ruangan lain.

5. Untuk memperkuat tema ruangan, pencahayaan yang baik sangatlah penting. Cahaya yang dihasilkan haruslah cukup terang tetapi tidak menyilaukan mata. Cahaya juga dapat menyebar ke seluruh penjuru ruang serta dapat menerangi dengan baik orang-orang sekitar yang nanti duduk di kursinya tetapi tidak menyilaukan mata.
diposkan oleh: Admin
artikel Desain Ruang Makan yang Nyaman dibuat pada jam: 23.13

Senin, 10 Desember 2012

Menciptakan Ruang Keluarga Yang Nyaman

Pada dasarnya ruang keluarga merupakan sarana berkumpulnya seluruh anggota keluarga, baik sekedar untuk menonton televisi bersama, bercengkrama maupun berdiskusi antara satu anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lainnya. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan sebuah rutinitas yang dilakukan oleh setiap keluarga.
Dengan rutinitas tersebut, kenyamanan ruang keluarga sangatlah diperlukan agar suasana hangat dan menyenangkan dapat dirasakan. Berikut ini tips-tips bagaimana menjadikan ruang keluarga yang nyaman:

1. Menentukan Tema.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum membangun, mendekorasi atau mendesain ulang ruang keluarga adalah menentukan tema baik desain interior maupun suasana ruangan yang ingin tercipta dari ruangan itu sendiri. Selain tema, juga harus ditentukan fungsi utama yang ingin kita dapat dari ruang keluarga, apakah untuk ruang bermain anak saja, menonton tv, atau apapun sesuai kebutuhan dan ketersediaan/luas lahan ataupun ruangan.
Dengan menentukan tema dan fungsi terlebih dahulu, akan mempermudah kita selanjutnya dalam memilih perabot atau aksesoris (interior) dan bagaimana menata ruangan sesuai dengan tema dan fungsi.

2. Memberi Kesan Luas pada ruangan.
Ketika luas lahan atau ruangan cukup besar, hal ini tentu tidak ada masalah dalam penataannya, namun, apabila ruang keluarga yang kita miliki terbatas, maka permasalahannya adalah bagaimana tercipta sebuah ruang keluarga yang sempit namun dengan penataan yang baik, ruang keluarga sempit tersebut akan terasa luas dan tidak sesak.
Beberapa cara bisa dilakukan dalam penataan ruang keluarga yang sempit namun berkesan luas bagi siapapun yang ada di dalamnya, diantaranya dengan pemilihan jenis furniture yang simpel namun serasi dengan ruangan, penerapan sistem open-plan atau denah terbuka dimana desainnya meminimalisir penggunaan dinding-dinding pemisah yang masif, pemilihan warna interior yang tepat dengan menggunakan warna-warna terang, penggunaan cermin, dan teknik pencahayaan pada ruangan yang baik.

3. Pemilihan dan penataan furniture.
Dengan pemilihan dan penataan furniture yang tepat tentu akan memberikan efek yang baik pada ruang keluarga. Untuk memberikan perasaan nyaman dan menyenangkan dalam ruang keluarga, bagi ruang keluarga yang tidak terlalu luas, pilihlah jenis furniture yang mempunyai fungsi ganda, secara ergonomik furniture tersebut nyaman digunakan, tidak terlalu banyak ornamen dan tentunya tidak terlalu memakan banyak tempat. Saat ini banyak sekali jenis desain furniture built-in furnishing yang dijual dipasaran atau home furnishings store. Pada posisi atau area tertentu, furnitur tersebut tidak hanya sebagai pelegkap interior saja, tetapi dapat dijadikan sebagai pembatas ruang, partisi atau fungsi lainnya. Dengan penggunaan furniture built-in yang multifungsi, ruang keluarga terasa lebih nyaman, tidak sesak dan para penghuninya lebih bebas bergerak.
Hal penting lainnya dalam pemilihan dan penataan furniture adalah tidak memaksakan kehendak untuk membeli dan meletakkan furnitur yang tidak sesuai, baik ukuran, bentuk maupun finishingnya dengan luas ruangan. Misalnya dengan meletakkan furnitur bergaya klasik dengan dimensi yang besar dan banyak ornament pada bagiannya pada ruang keluarga yang tidak begitu besar, hal tersebut akan membuat ruang keluarga Anda terasa semakin sempit dan sesak.

4. Pemilihan dan penataan Aksesoris
Dekorasi mencakup keindahan dari elemen ruangan dan juga berupa penambahan aksesoris pada ruangan. Tujuan mendekorasi ruangan adalah untuk mendapatkan suasana ruangan yang nyaman, hangat, dan memberikan keakraban bagi anggota keluarga.
Aksesoris ruangan merupakan pelengkap yang juga dapat menunjang keindahan dan suasana yang nyaman diruang keluarga Anda. Tanpa aksesoris, ruangan akan tampak kosong dan kurang indah. Namun untuk memilih dan menempatkan aksesoris didalam ruang keluarga perlu disesuaikan dengan tema awal juga fungsi ruang keluarga yang telah ditentukan di awal, selain itu tentunya dengan memperhatikan luas ruangan yang dimiliki. Dengan pemilihan dan penataan aksesoris yang baik, unsur estetik (keindahan) ruangan akan tercipta.
Sebagai tambahan, untuk pemanis pada ruangan , bisa dipilih bunga yang segar. selain sebagai pemanis, bunga juga bisa memberikan efek kesegaran dan juga efek ketenangan oleh akibat estetika yang ada di dalam sebuah ruangan.

5. Pencahayaan dan penghawaan.
Berbagai macam suasana dapat diciptakan dengan pengaturan tata cahaya dan pemilihan warna ruangan yang tepat. Pemilihan Warna ruangan dan sistem pencahayaan juga harus disesuaikan dengan tema dan fungsi awal ruangan yang telah ditentukan sebelumnya. Apapun tema dan fungsi yang diinginkan bisa diciptakan. Sudah banyak referensi tentang bagaimana memilih warna ruangan dan pencahayaan sesuai dengan tema ruangan, baik melalui buku ataupun media internet.

6. Sirkulasi Udara (Penghawaan).
Sebagai tempat melakukan berbagai macam aktivitas yang melibatkan seluruh anggota keluarga, sirkulasi udara didalam ruangan sangatlah penting agar ruangan tidak pengap dan kesehatan anggota keluarga dapat terjaga.
diposkan oleh: Admin
artikel Menciptakan Ruang Keluarga Yang Nyaman dibuat pada jam: 15.10

Rabu, 05 Desember 2012

Syarat Rumah Sehat

Fungsi rumah tidak sekedar sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan, tetapi yang lebih utama adalah sebagai sarana untuk membangun kehidupan keluarga yang sehat, aman dan sejahtera. Sebagai sarana untuk terwujudnya kehidupan keluarga yang sehat, aman dan sejahtera tersebut, maka rumah itu sendiri haruslah sehat, aman dan nyaman untuk ditempati.

Untuk mewujudkan suatu rumah yang sehat, haruslah diperhatikan beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi dan menjadi ukuran sehat tidaknya sebuah rumah, aspek-aspek ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya Sirkulasi udara yang baik.
2. Pencahayaan yang cukup.
3. Terpenuhinya kebutuhan air bersih.
4. Pengelolaan sampah / limbah rumah tangga yang baik agar tidak menimbulkan pencemaran.
5. Bagian-bagian bangunan seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau yang kurang enak, rembesan air kotor maupun udara kotor.

Pemerintah telah mengeluarkan aturan baku mengenai syarat kesehatan Rumah tinggal melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 yang isinya sebagai berikut:

1. Bahan Bangunan
- Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
• Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3
• Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
• Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
- Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumah
- Lantai kedap air dan mudah dibersihkan.
- Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara.
- Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan.
- Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.
- Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus­ dilengkapi dengan penangkal petir.
- Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.
- Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan
Pencahayaan alami sinar matahari dan buatan, baik langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan. Untuk pencahayaan buatan (listrik) minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut:
· Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
· Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
· Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
· Pertukaran udara
· Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
· Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5. Ventilasi
Fungsi utama dari ventilasi adalah untuk menjaga agar sirkulasi udara berjalan dengan baik sehingga keseimbangan oksigen yang diperlukan penghuni rumah dapat terjaga dengan baik. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan tidak lancarnya sirkulasi udara sehingga akan membuat rumah menjadi pengap dan sesak. Luas ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

6. Binatang penular penyakit.
Rumah akan sehat apabila rumah bebas dari masuk dan berkembangnya hewan sumber penyakit seperti tikus, serangga atau kecoa.

7. Air
- Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang.
- Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9. Limbah
- Limbah cair yang berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
- Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

Adanya standar baku tentang syarat kesehatan rumah tinggal tersebut, apabila semuanya terpenuhi, maka pada akhirnya akan terpenuhi suatu kondisi rumah yang sehat dan layak untuk dihuni, kondisi itu antara lain:

1. Terpenuhinya kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis mencakup suhu udara, pencahayaan/penerangan, sirkulasi udara dan isolasi udara.

2. Terpenuhinya kebutuhan psikologis
Kebutuhan fisiologis mencakup keadaan rumah dan sekitarnya, serta cara pengaturan yang sesuai dan memenuhi rasa keindahan (estetis), sosial (sebagai tempat berkomunikasi baik sesama anggota keluarga maupun tetangga) dan terjaganya privasi penghuni rumah.

3. Dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam rumah tangga, misalnya konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan yang kuat sehingga tidak mudah ambruk, pengaturan komponen (perabot dan aksesoris) rumah agar tidak terjadi kebakaran atau kecelakaan pada anak, serta tersedianya peralatan penanggulangan terjadinya suatu kecelakaan seperti tersedianya alat pemadam api.

4. Dapat mencegah atau meminimalisir terjangkitnya penyakit pada penghuni rumah, yaitu dengan tercukupinya kebutuhan sumber air bersih, pengelolaan sanitasi yang baik (sampah / limbah rumah tangga serta saluran air dan pembuangan), terjaganya kebersihan sehingga mencegah berkembangbiaknya hewan sumber penyakit seperti nyamuk, lalat, tikus dan sebagainya.
diposkan oleh: Admin
artikel Syarat Rumah Sehat dibuat pada jam: 12.17

Sabtu, 01 Desember 2012

Mitos dalam perawatan bayi

Dalam merawat bayi, banyak terdapat mitos yang beredar di masyarakat, baik yang datang dari orangtua, tetangga atau siapapun yang justru tidak benar bahkan bisa dikatakan menyesatkan. Menyesatkan karena beberapa mitos tersebut justru ketika diikuti atau dilakukan tidak ada manfaatnya sama sekali bahkan bisa membahayakan bayi kita. Dari yang seharusnya dilakukan, tapi berdasarkan mitos hal tersebut dilarang. Atau sebaliknya, ada yang sebenarnya tidak boleh dilakukan, sementara menurut mitos hal tersebut harus dilakukan.

Sebagai orangtua tentu kita berharap yang terbaik bagi buah hati kita. Untuk itu kita harus mengetahui mitos mana yang justru salah dan harus dihindari agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.

Berikut beberapa mitos salah yang beredar di masyarakat:

1. Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan kaos tangan dan kaos kaki
Selain untuk dipakai pada saat udara dingin atau menghindari bayi terluka dari benda di sekitarnya, sebaiknya kaos tangan dan kaos kaki bayi jangan dipakaikan. Kaos tangan dan kaos kaki pada bayi dapat menghambat perkembangan indra perabaan bayi.

2. Sebelum berusia 40 hari, kuku bayi tidak boleh dipotong.
Hal ini sangatlah tidak benar. Justru dengan membiarkan kuku bayi panjang bisa berakibat fatal. Kuku bisa melukai wajah bayi karena kebiasaan bayi menggaruk-garuk wajahnya. apalagi jika kuku tersebut melukai kornea mata maka akan sulit disembuhkan dan bisa mengakibatkan cacat pada bayi.

3. Sebelum berusia 40 hari, bayi dilarang dibawa ke luar rumah
Sebenarnya, bayi bisa dibawa ke luar rumah asalkan dipertimbangkan tempat yang akan dikunjungi. Tempat yang banyak dikunjungi orang, Misalnya: pasar, mall dan sebagainya, diyakini terdapat banyak kuman penyakit. Oleh sebab itu janganlah membawa bayi ke mall, atau tempat keramaian lainnya sebelum usia 1 tahun, karena bayi pada usia tersebut masih rentan terhadap kuman, apalagi yang masih berusia di bawah 40 hari.

4. Sebelum berusia 40 hari, bayi dilarang dimandikan pada sore hari.
Memandikan bayi sebelum 40 hari bukan masalah. Bayi yang lahir setelah 6 jam sudah boleh bahkan harus dimandikan. Jika ada pendapat bayi yang dimandikan sore hari akan mengalami masuk angin bisa saja diterima, tetapi waktu mandi bayi bisa diatur. Pagi hari bayi yang baru lahir atau bulan-bulan pertama bisa dimandikan antara jam 8 sampai jam 9 sedangkan pada sore hari bisa dilihat sesuai dengan keadaan cuaca. Sebaiknya bayi dimandikan dua kali dalam sehari.

5 Bayi dilarang untuk dimandikan jika tali pusatnya belum putus
Pendapat ini tidaklah benar. Bayi sebenarnya sudah harus dimandikan setelah 6 jam dari waktu kelahirannya, bayi harus selalu bersih dan selalu dimandikan secara rutin dua kali sehari. Setelah bayi dimandikan maka tali pusatnya harus segera dibersihkan dikeringkan dan diberi antiseptik seperti povidon iodin.

6. Takut mencuci rambut bayi yang masih kecil setiap mandi
Mencuci rambut bayi setiap mandi selalu dianjurkan apalagi jika bayi banyak mengeluarkan keringat atau bayi yang cukup aktif. Sebaiknya bayi selalu dibiasakan mencuci rambutnya dengan sampo agar menjadi kebiasaan, tetapi perlu diingat pergunakan sampo yang memang diperuntukkan untuk bayi. Jika bayi sudah besar nanti dan tidak terbiasa memakai sampo saat kecil maka pada suatu saat akan sulit diajak keramas. Ketakutan akan mitos yang sering mereka dengar bahwa bayi yang sering dicuci rambutnya akan mudah masuk angin bisa diatasi dengan memandikan bayi ditempat hangat dan di dalam ruangan tertutup, tentunya dalam kondisi bayi yang sehat.

7. Memberi makan pisang dan campuran nasi supaya bayi tidak lapar.
Sebenarnya bayi baru bisa memakan makanan padat setelah usia bayi menginjak 6 (enam) bulan. Sebelum usia tersebut, bayi belum mempunyai enzim yang mampu mencerna karbohidrat kompleks dan serat tumbuhan yang begitu tinggi. Sehingga, jika dipaksakan diberi makan pisang atau campuran nasi, bisa mengakibatkan bayi mengalami sembelit.

8. Memakai gurita agar perut bayi tidak kembung
Gurita sama sekali tidak ada hubungannya dengan perut kembung. Sebaliknya, pemakaian gurita pada bayi bisa mengakibatkan bayi tidak leluasa bernapas. Selain itu, dengan kondisi dinding perut bayi yang masih lemah dan organ-oragan tubuh bayi yang belum sesuai dengan rongga perut dan rongga dada, pemakaian gurita pada bayi bisa mengakibatkan organ dalam tubuh bayi akan kekurangan ruangan. Oleh karena itu, sebaiknya jangan menggunakan gurita agar organ-organ tubuh bayi bebas berkembang.

9. Pusar ditindih dengan koin agar tidak bodong
Ketika pusar bayi ukurannya terlalu basar, maka tidak ada manfaatnya ditindih dengan koin. Justru dapat menimbulkan infeksi, karena jika tali pusat belum putus, kuman dari koin dapat langsung masuk ke tubuh bayi melalui tali pusat. Ini dapat berakibat fatal bayi dapat menderita sepsis, beredarnya kuman di seluruh tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kematian.

10. Bayi dibedong supaya kaki tidak pengkor (kaki X atau kaki O)
Kaki berbentuk seperti huruf “0” atau “X” terjadi karena adanya gangguan pada kelenjar parathyroid, yaitu kelenjar yang berfungsi untuk mengatur kadar penyerapan kalsium serta pembentukan tulang. Jadi tidak ada kaitanya dengan dibedong.
Membedong bayi bisa mengakibatkan peredaran darah bayi terganggu dan jantung akan bekerja lebih berat, sehingga bayi bisa menderita penyakit pernapasan. Selain itu, membedong bisa menghambat motorik bayi, karena tangan dan kaki bayi tidak leluasa bergerak.

Sebenarnya membedong bayi boleh dilakukan, tetapi hanya pada saat bayi selesai mandi, itupun jika udara sangat dingin, dan membedongnyapun harus dalam keadaan longgar/tidak ketat.

11. ASI pertama harus dibuang dulu baru bisa diberi ke bayi
Hal ini merupakan pendapat yang salah. ASI tidak pernah basi selama masih dalam payudara ibu. ASI pada tetesan pertama, berwarna kekuningan, kental seolah-olah seperti cairan kurang segar, merupakan kolustrum yang kandungan antibodinya sangat tinggi yang baik untuk tubuh bayi. Adanya pemikiran bahwa ASI yang keruh dan encer sebagai susu yang mutunya tidak baik, padahal warna dan kejernihan susu tidak bisa menandakan bahwa ASI tersebut jelek. Sudah banyak fakta ilmiah yang membuktikan bahwa ASI adalah minuman terbaik untuk bayi, tidak ada satupun susu formula yang mampu menyaingi nutrisinya.

12. Ibu yang baru melahirkan diharuskan memakan ayam arak dan meminum jamu-jamuan agar badan tetap hangat dan ASI nya banyak
Ayam Arak dan Jamu-jamuan sebenarnya sangat berbahaya bagi bayi, karena berpengaruh pada kandungan nutrien pada ASI dan dapat menyebabkan bayi menjadi kuning (ikterus atau hiperbilirubinemia). Bayi yang mengalami kadar kuning tinggi akan berbahaya pada mata dan kulit serta dikhawatirkan mengganggu sel-sel otak.

13. Kepala bayi diberi pupur agar tidak mudah pilek
Biasanya bayi menjadi pilek karena tertular dari orang dewasa yang ada disekitarnya. Jadi pupur tidak ada hubungan dengan pilek. Pupur sebenarnya merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, sehingga jika ditaruh di kepala bisa berbahaya bagi bayi.

14. Menarik pucuk hidung bayi supaya mancung. Menarik pucuk hidung dan bentuk hidung tidak ada hubungannya sama sekali Mancung atau peseknya seseorang dipengaruhi oleh bentuk tulang hidung. Bentuk tulang hidung merupakan bawaan. Bagaimanapun caranya, menarik pucuk hidung tidak akan menambah mancungnya hidung. Jadi, tidak ada pengaruhnya menarik pucuk hidung dengan hidung mancung.
diposkan oleh: Admin
artikel Mitos dalam perawatan bayi dibuat pada jam: 23.38